Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

SEJARAH ASAL MULA BATIK TULIS DAN PERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA

Sejarah-Asal-Mula-Batik-Tulis-dan-perkembangan-Batik-di-Indonesia
Batik adalah Warisan leluhur bangsa indonesia yang mengandung nilai seni dan keindahan karena dibuat dengan terampil oleh para seniman batik dahulu dengan menggunakan teknik menggambar diatas kain dan memanfaatkan lilin dan canting sebagai bahan dan alat untuk membuatnya.

Terkait dengan teknik cara membuat Desain Batik, pada masa itu batik tulis merupakan satu-satunya teknik yang digunakan. Dalam proses pengerjaannya, pewarnaan pun masih menggunakan bahan pewarna alami yang dibuat dari sendiri menggunakan tanaman-tanaman seperti daun jati, tinggi, mengkudu, pohon nila, dan soga. Sedangkan untuk bahan sodanya, para pembatik masa itu menggunakan soda abu dan tanah lumpur. Batik adalah buah salah satu hasil karya seni rupa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti kain, pakaian kaos baju distro dll. Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya.

Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Namun, Seni budaya bernilai tinggi yang merupakan warisan budaya dunia tersebut baru diakui United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai budaya Indonesia pada 28 September 2009, dan kemudian penetapan resminya pada 2 Oktober 2009, yang kemudian dijadikan sebagai hari batik nasional.

Sebelum batik disyahkan oleh UNESCO sebagai salah satu kesenian yang berasal dari Negara Indonesia, banyak negara-negara lain yang ikut mengklaim bahwa kesenian batik merupakan kesenian yang berasal dari negaranya, seperti Negara Malaysia dengan alasan sebagai bahan identitas promosi Negara mereka di mata Internasional, melalui iklan promosi Enigmatic Malaysia yang dibuat Discovery Channel Dalam tayangan promosi itu, dikesankan bahwa batik berasal dari Malaysia.

Sejarah Batik Di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia

Indonesia memiliki banyak budaya yang bisa dibanggakan di dunia internasional. Salah satunya adalah batik dan saat ini dinominasikan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Tak benda Kemanusian UNESCO (Representative List of Intangible Cultural Heritage-Unesco). Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.

1. Batik Kraton

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.


2. Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.

3. Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

4. Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.

5. Batik Cina/Pecinan

Batik Cina merupakan akulturasi budaya antara perantau dari Cina dengan budaya lokal Indonesia. Ciri khas batik ini warnanya variatif dan cerah, dalam satu kain menampilkan banyak warna. Motifnya banyak mengandung unsur budaya Cina seperti motif burung hong (merak) dan naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.

6. Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.


Klaim Batik oleh Negara Malaysia

Perseteruan antara Indonesia – Malaysia memang telah terjadi beberapa waktu terakhir ini, dimulai dengan perseteruan batas wilayah Negara baik yang berbatasan langsung dengan jalur darat seperti yang terjadi di pulau Kalimantan maupun yang berbatasan dengan jalur perairan seperti pada perseteruan di kawasan Ambalat. Tidak hanya saja sampai di situ, sebenarnya masih banyak lagi perseteruan antara Indonesia – Malaysia, terutama yang merugikan Negara Indonesia Namun, perseteruan yang lebih mengecewakan masyarakat Indonesia pada umumnya adalah mengenai pengklaiman beberapa kesenian yang berasal dari Indonesia, yang diklaim oleh Negara Malaysia sebagai kesenian yang berasal dari Negara mereka, salah satunya adalah kesenian batik.

Seperti diketahui, batik merupakan kesenian yang berasal dari Negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perkembangan batik di Indonesia, dimana batik mulai berkembang pada zaman nenek moyang bangsa Indonesia, yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Harus diakui bahwa sejarah saja tidak cukup untuk menjadikan batik sebagai kesenian yang berasal dari Indonesia, perlu adanya pengakuan dari dunia Internasional yang menetapkan bahwa batik merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Negara Malaysia untuk menjadikan batik sebagai kesenian yang berasal dari Malaysia, dengan cara menjadikan kesenian batik sebagai identitas Negara mereka, yang salah tujuannya yaitu untuk menarik masyarakat dunia agar berkunjung ke Malaysia.

Melihat tidak hanya kesenian batik yang mulai di klaim oleh Negara Malaysia, masyarakat Indonesia, terutama seniman-seniman daerah mulai mendesak pemerintah Indonesia agar menjadikan semua kesenian, terutama batik sebagai kesenian asli yang berasal dari Indonesia dengan cara mendaftarkan kesenian batik ke Badan UNESCO untuk selanjutnya menetapkan dan mempatenkan bahwa batik merupakan kesenian asli yang berasal dari Indonesia, sehingga dunia Internasional pun mengakuinya


Perbedaan Batik Indonesia Dengan Batik Malaysia

Batik Negeri Jiran mudah dikenali. Warnanya mencolok dan motifnya terbatas, abstrak atau bunga maupun tumbuhan. Ini berbeda dengan batik Indonesia yang banyak menampilkan detail yang dikerjakan dengan tangan. Batik Malaysia didominasi batik cap atau cetak yang sederhana proses pembuatannya.

Corak batik Malaysia, dihasilkan dalam dua bentuk utama yaitu organik dan geometrik. Organik berunsurkan alam atau natural seperti awan larat, tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, dan hewan. Contoh motif organik, seperti motif ayam, bunga buluh, kerak nasi, bunga kotak bercampur, anggrek, bunga raya dan daun sirih. Sedang motif geometrik seperti pucuk rebung, rama-rama, dan siput.


Pengukuhan batik oleh UNESCO

Proses pengukuhan batik Indonesia cukup panjang dan itu telah berawal pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Tahap selanjutnya adalah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009.

Prosedur yang ditempuh untuk pengakuan itu dilakukan sesuai Konvensi Unesco tahun 2003 tentang Warisan Budaya Tak Benda. Konvensi UNESCO tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah melalui PP Nomor 78 Tahun 2007 dan, terhitung sejak 15 Januari 2008, Indonesia resmi menjadi Negara Pihak Konvensi. Setelah melalui proses yang cukup panjang maka pada tanggal 28 September 2009, UNESCO mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya yang berasal dari Indonesia dan kemudian penetapan resminya pada tanggal 2 Oktober 2009.

Strategi yang perlu dilakukan setelah Batik diakui UNESCO

Setelah Badan UNESCO menetapkan batik merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia, maka langkah-langkah selanjutnya yang tak kalah penting yaitu perlunya upaya-upaya serius dari pemerintah pada khususya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar batik dapat hidup langgeng dan berkembang ke seluruh dunia, namun tetap menjadi milik kita, diantaranya:

1. Kemampuan kita dan generasi-generasi berikut dalam nguri-uri warisan leluhur tersebut.

2. Perolehan Hak Patennya, sehingga pengakuan internasional semakin mantap.

3. Perolehan Hak Ciptanya.

Dengan dipenuhinya ketiga aspek tersebut, insya Allah batik akan tetap aman, baik saat berada di rumah sendiri maupun saat beredar lintas Negara.


PENGARUH YANG DIRASAKAN BAGI PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN

Pemerintah dan Masyarakat

Dampak yang dirasakan pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan adanya konflik atau kontroversi seputar batik ini, diantaranya sebagai gerbang media promosi untuk mengenal kebudayaan atau kesenian Indonesia lainnya selain kesenian batik, serta diakuinya Negara Indonesia di dunia Internasional sebagai Negara penghasil atau pengrajin batik sehubungan dengan diakuinya kesenian batik oleh Badan Unesco sebagai kesenian asli yang berasal dari Negara Indonesia. Dengan demikian, pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak perlu lagi khawatir akan klaim dari Negara lain mengenai kesenian batik.

Perusahaan

Dengan adanya kontroversi yang ditimbulkan oleh Negara Malaysia hingga sampai diakuinya batik oleh Badan UNESCO, para pengrajin atau perusahaan-perusahaan penghasil batik di seluruh Indonesia, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar di Indonesia, secara tidak langsung ikut merasakan dampak yang mereka alami, yaitu berupa kenaikan omzet penjualan barang produksinya tersebut. Terlebih lagi, ketika pemerintah mengeluarkan ajakan kepada semua warga masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik pada tanggal 2 Oktober yang lalu sebagai ungkapan rasa syukur atas diakuinya batik oleh badan UNESCO sebagai kesenian yang berasal dari Indonesia.

Demikian Sejarah Asal Mula Batik Tulis dan perkembangan Batik di Indonesia