Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Cara Menanam Dan Budidaya Jamur Tiram Putih Di Rumah Bagi Pemula

cara-menanam-dan-budidaya-jamur-tiram-di-rumah-bagi-pemula
Cara Menanam Dan Budidaya Jamur Tiram Putih Di Rumah Bagi Pemula - Jamur tiram adalah jamur pangan enak yang memiliki ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah. 

Jadi, berikut ini adalah cara budidaya jamur tiram mulai dari tahap awal hingga akhir dan masa panen:

1. Proses Fermentasi
Setelah Anda selesai membuat media tanam, Anda tidak bisa langsung menanamkan jamur tiram disana. Melainkan Anda harus menunggu proses fermentasi selama 5-10 hari tergantung kondisi. Anda tidak perlu melakukan apapun dalam proses ini, yang perlu Anda lakukan hanyalah menunggu. Hal ini bertujuan agar proses pelapukan atau biasa juga disebut dengan pengomposan terjadi pada media tanam. Selama proses fermentasi, suhu media tanam akan meningkat drastis hingga mencapai 70 derajat celcius. Setiap hari Anda harus melakukan proses pembalikan pada media tanam untuk meratakan proses pelapukan. Sebenarnya proses fermentasi ini berguna untuk mempercepat proses pelapukan serta membunuh jamur liar yang bisa mengganggu pertumbuhan jamur tiram Anda. Singkat kata, Anda juga tidak bisa main – main pada tahap ini, jangan lupa untuk mengontrol proses fermentasi setiap hari. Ketika warna media tanam sudah berubah menjadi coklat kehitaman, maka media tanam tersebut sudah siap.

2. Proses Sterilisasi
Setelah proses fermentasi selesai, maka saatnya media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis polipropilen. Kemudian, media tanam tadi dipadatkan hingga terbentuk seperti botol. Kemudian bagian atas plastik atau biasa disebut juga dengan leher kantong plastik dipasangi ring, disumbat dengan menggunakan kapas, kemudian dipasang penutup baglog sehingga air tidak masuk ke dalam.
Setelah baglog siap, Anda bisa memulai proses sterilisasi dengan cara mengukusnya. Alatnya pun tidak ribet, Anda dapat menggunakan drum. Pada intinya, proses ini memanfaatkan panas uaip air yang mempunyai suhu sekitar 95 sampai 110 derajat celcius dalam waktu 8 – 10 jam. Yang perlu Anda perhatikan adalah kestabilan api tungku, jangan sampai terlalu panas, apalagi mati di tengah jalan saat Anda tidur. Selanjutnya wadah dari pengukus dibuka dan didiamkan selama sekitar 5 jam agar suhu dari baglog dan media tanam menjadi normal kembali.

3. Proses Inokulasi
Ada baiknya jika baglog yang sudah disterilisasi dipindah ke ruang khusus bernama inokulasi dan didiamkan selama seharian penuh untuk mengembalikan baglog ke suhu normal seutuhnya. Karena mungkin saja suhu permukaan sudah normal namun suhu di dalamnya masih panas. Ruangan inokulasi harus steril dan memiliki sirkulasi udara yang lancar dan baik. Karena fungsi dari ruangan inokulasi tersebut adalah untuk meminimalisir baglog dari spora pathogen atau bakteri lainnya. Cara memasukkan bibit kedalam baglog terbilang mudah, Anda hanya perlu melakukan : Ambillah botol bibit F3, kemudian berikan alkohol dengan cara menyemprotkannya. Anda dapat menggunakan semprotan burung ata semacamnya. Setelah itu Anda dapat memanaskan mulut botol di atas api spirtus sehingga kapas terbakar, lalu matikan api yang membakar kapas tersebut. Setelah kapas yang tenagah menyumbat botol tersebut dibuka, aduklah menggunakan sebuah kawat steril (dapat di sterilkan dengan api yang panas). Masukkan bibit ke baglog sampai penuh dan tutup dengan kapas. Biasanya setiap baglog bisa diisi sekitar 10 gram bibit, namun ini juga menyesuaikan keadaan.

4. Proses Inkubasi
Nama lain dari proses inkubasi adalah pemeraman, yang bertujuan untuk menumbuhkan miselium. Ruang inkubasi biasanya mempunyai suhu sekitar 24 sampai 29 derajat celcius dengan kelempaban 90 – 100%, cahaya 500 – 1.000 lux dan sirkulasi udara sekitar 1 – 2 jam. Anda mungkin sedikit dibuat bingung dengan istilah – istilah yang sebelumnya belum pernah Anda dengar, maka dari itu Anda haru membaca banyak sekali artikel sebagai referensi dan acuan Anda dalam budidaya jamur tiram ini. Proses inkubasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 – 30 hari sesuai kebutuhan dan kondisi.
Dan seharusnya miselium sudah tumbuh sekitar separuh bagian baglog. Apabila miselium sudah memenuhi baglog, itu tandanya baglog tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan. Ini adalah babak penentuan bagi jamur tiram Anda, karena jika miselium tersebut tidak tumbuh, bisa dikatakan bahwa proses inakulasi telah gagal.

5. Rumah Kumbung
Untuk baglog yang sudah Anda pindahkan ke ruang kumbung dengan kondisi sudah dipenuhi oleh misellium, Anda dapat melubangi ujung baglog. Lagi –lagi tentunya Anda harus menggunakan alat yang steril. Anda dapat menggunakan kawat atau silet yang sebelumnya sudah Anda panaskan terlebih dahulu untuk melubangi baglog. Lubang itu kelak akan menjadi tempat buah jamur tiram tumbuh. Oiya, jika bibit jamur tiram yang Anda punya adalah bibit F4, maka Anda bisa langsung menempatkan bibit tersebut di rumah kumbung. Biasanya, buah jamur sudah mulai terlihat saat umur sekitar 1 – 2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung. Begitulah tahapan – tahapan yang perlu Anda lakukan untuk membudidayakan jamur tiram. Cukup mudah untuk sebuah budidaya, Kuncinya terletak pada ketelitian Anda dalam menjaga jamur tiram Anda yang tengah tumbuh. Meskipun banyak sekali tahapan yang menuntut Anda menunggu, seperti saat fermentasi dan inkubasi, Anda tetap harus mengecek keadaan jamur Anda setiap hari, alangkah baiknya jika Anda melakukan hal ini bersama teman Anda. Jadi, cara budidaya jamur tiram harus dilakukan dengan teliti sampai jamur tumbuh dan bisa panen.

Panen budidaya jamur tiram
Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos. Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak awet. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Demikian cara menanam dan budidaya jamur tiram putih di rumah bagi pemula