Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Cara Budidaya Ternak Belut Di Air Jernih Bersih Tanpa Lumpur Untuk Pemula

cara-budidaya-ternak-Belut-pada-air-jernih-bersih-tanpa-lumpur-untuk-pemula
Cara Budidaya Ternak Belut Di Air Jernih Bersih Tanpa Lumpur Untuk Pemula - Belut adalah salah satu jenis ikan yang hidup pada air yang berlumpur, Belut kaya akan kandungan gizi bila dikonsumsi. Rasa belut sangat gurih dan enak di konsumsi dengan bumbu ataupun cuma di bakar dipenggorengan rasanya tetap enak. Pada saat ini permintaan pasar akan konsumsi Belut meningkat dikarenakan , minimnya jumlah para pembudidaya ternak ikan belut. beternak budidaya belut gampang-gampang susah namun bilamana dikerjakan dengan serius tentu akan menghasilkan pendapatan yang lumayan besar. Banyak yang telah melakukan pembudidayaan belut mulai dari pembibitan sampai dengan budidaya pembesaran dengan menggunakan media berlumpur ataupun dengan media air bersih. Bagaimana cara membudidayakan belut pada air bersih , kali ini tipstriksib akan berbagi teknik cara budidaya belut pada air jernih bersih tanpa lumpur untuk pemula

Ada Beberapa Faktor-faktor Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih antara lain :

Air 
Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita. Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah.

Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak terlalu repot untuk penggatian air.

Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.

Pakan 
Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan) dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian.

Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.

Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

Bibit
Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang menurunkan kualitasnya.

Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.

Ada beberapa keuntungan yang didapat dalam budidaya belut di air bersih, antara lain:

1.Mudah dalam pengontrolan, belut yang dibudidayakan dengan menggunakan air bersih lebih mudah dikontrol apabila terdapat belut yang mati.
2.Kepadatan bibit dapat dimaksimalkan, dalam proses budidayanya belut yang dibudidayakan dengan air bersih dapat menampung lebih banyak bibit ketimbang budidaya yang menggunakan lumpur.
3. Menurunkan tingkat kanibal pada belut, pada belut yang dibudidayakan di lumpur ketika belut telah mencapai usia dewasa belut akan menandai daerah kekuasaannya apabila ada belut lain yang melanggar maka belut dewasa tersebut tidak segan untuk membunuh belut lain tersebut.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam budidaya belut di air bersih adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Kolam
Kolam budidaya belut yang kami anjurkan adalah kolam yang terbuat dari terpal ataupun semen sebab jenis kolam tersebut dapat mempertahankan tingkat kejernihan air ketimbang jenis kolam tanah. Apabila kolam menggunakan terpal ukuran kolam yang akan digunakan dapat menyesuaikan luas lahan. Setelah kolam disiapkan tahap selanjutnya adalah pengisian air kolam, jika tinggi kolam 1 meter maka ketinggian air maksimum adalah 70-80 cmjangan taerlalu rendah dan terlalu tinggi dari itu. Setelah air disiapkan maka bibit belut sudah siap ditebar.

2. Pemilihan dan Penebaran Bibit Belut
Pemilihan bibit belut berkualitas harus memiliki kriteria antara lain:
Bibit belut tidak memiliki cacat/luka pada tubuh. Pilihlah bibit belut hasil pemijahan jangan pilih bibit hasil menangkap dialam bebas karena belut hasil budidaya akan lebih terjamin kualitasnya.
Bibit belut terlihat agresif, sifat agresif yang ditunjukan belut menandakan bahwa belut tersebut sehat. pemilihan belut harus benar-benar selektif jangan pilih belut yang jarang bergerak hal itu mengindikasikan bahwa belut tersebut memiliki bibit penyakit. Ukuran bibit sama/seragam, keseragaman bibit belut penting diperhatikan agar mengurangi tingkat kanibalisme pada budidaya. Ukuran yang ideal untuk bibit belut adalah 10-12 cm. Setelah penyeleksian bibit dilakukan dan didapatkan bibit-bibit yang berkualitas bibit belut harus dikarantina terlebih dahulu.

Proses karantina bertujuan agar belut dapat beradaptasi pada kondisi air kolam lebih cepat. Proses karantina dilakukan dengan cara mengisi bak dengan air kolam lalu masukkan bibit belut kedalamnya. Berikan kuning telur yang dikocok terlebih dahulu sebagai asupan nutrisi bibit belut lalu biarkan bibit belut selama 1 hari. penebaran benih dapat dilakukan ketika bibit sudah tenang.

3. Perawatan Budidaya
-Pemberian Pakan
Kesuksesan dalam budidaya belut dipengaruhi besar pada pengelolaan pakannya. Pakan belut yang baik akan menghasilkan panen yang melimpah. Oleh karena itu dalam pengelolaan pakan harus memberikan pakan yang berkualitas. Beberapa jenis pakan yang baik untuk belut antara lain cacing merah, cacing lumbricus, ikan kecil, keong emas, bekicot dan sebagainya. Pemberian pakan belut dilakukan 2 kali sehari.

2.Pengelolaan air
Lakukanlah pengelolaan air yang intensif agar kualitas belut dapat terjaga. Kualitas air yang selalu jernih dapat mengurangi dampak timbulnya penyakit yang dapat menyerang belut. Lakukan pengecekan air setiap 2 kali seminggu. Apabila kolam budidaya telah terlihat keruh harus segera diganti dengan air yang jernih. Bersihkan sisa-sisa makanan yang berada didasar kolam. Dalam pengelolaan air dapat lebih baik lagi apabila dipasang alat sirkulasi air agar tetap menjaga kebersihan air kolam.

3.Saatnya pemanenan
Belut sudah dapat dipanen ketika belut berumur 3-4 bulan setelah penebaran benih. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mengurangi volume air kolam hingga ketinggian 5-10cm agar belut lebih mudah ditangkap. Selanjutnya belut siap di packing dan di distribusikan ke pasar.

Baca juga Artikel 


Demikian Cara budidaya ternak Belut pada air jernih bersih tanpa lumpur pemula