Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Keunikan Rumah Adat Tradisional Khas Suku Sunda Jawa Barat

Keunikan-Sejarah-Rumah-Adat-Tradisional-Sunda-Jawa-BaratKeunikan Rumah Adat Tradisional Suku Sunda Jawa Barat  - Jawa Barat memilki kebudayaan keunikan tersendiri yang dijadikan ciri khas penduduk setempat. Rumah adat Jawa Barat sendiri memiliki dua jenis rumah adat yang sangat populer di negeri ini khususnya Jawa Barat. Disetiap rumah adat Jawa Barat mempunyai nilai filosofi yang sangat tinggi terutama dalam design dan perpaduan warna. Rumah adat Jawa Barat memiliki berbagai nama tergantung dengan daerahnya asalnya. Selain itu design pun berbeda-beda anatara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sekitar.

Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa

Rumah adat Jawa Barat memilki banyak nama dan rupa. Dengan itu tergantung dengan desain dari rumah yang digunakan. Di Jawa Barat memilki lima rumah adat yang dimana itu memiliki ciri khas daerah setempat. Dan setiap rumah memilki keunikan dan perbedaan masing-masing.

Perbedaan bisa dilihat dari atap rumah dan bahan dalam pembuatan rumah tersebut. Selain itu bentuk dan bahan untuk pembuatan rumah tersebut berbeda. Berikut ini kami sajikan lima rumah adat yang ada di Jawa Barat.

Rumah Adat Jawa Barat Rumah adat Sunda yang kini telah ditetapkan menjadi rumah adat Jawa Barat memang sarat akan nilai-nilai filosofis yang menjadi pegangan hidup masyarakat Sunda dalam kehidupan sosialnya. Desain rumah tersebut selain memperhatikan kearifan lokal, juga mengedepankan aspek budaya masyarakatnya. Rumah adat Jawa Barat sendiri memiliki banyak nama dan rupa, tergantung bagaimana desain dari rumah yang digunakan.

Desain rumah adat Sunda ini berdasarkan desain atapnya, yaitu yang bernama Jolopong, Badak Heuay, Tagong Anjing, Jubleg Nangkub, dan Perahu Kemureb.

1. Imah Julang Ngapak Julang Ngapak 
dalam bahasa Indonesia berarti seekor burung yang mengepakkan sayapnya. Nama rumah ini demikian karena memang desain atapnya tampak melebar di sisi-sisinya, dan bila dilihat dari depan, bentuk atapnya memang terlihat seperti seekor burung yang mengepakkan sayapnya Rumah dengan desain atap Julang Ngapak umumnya akan dilengkapi dengan cagak gunting atau capit hurang di bagian bubungannya. Keduanya sama-sama digunakan untuk mencegah rembesnya air di bagian pertemuan antar atap yang terletak di ujung atas rumah. Atapnya sendiri dapat dibuat dari bahan rumbia, ijuk, atau alang-alang yang diikat pada kerangka atap dari bambu. Desain rumah Julang Ngapak hingga kini masih dapat dijumpai di Kampung Dukuh, Kuningan; Kampung Naga, Tasikmalaya; dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Bahkan selain itu, gedung Institut Teknologi Bandung beberapa di antaranya menggunakan desain atap rumah adat Jawa Barat yang satu ini.

2. Imah Togog Anjing Togog Anjing
berarti anjing yang sedang duduk. Atap rumah adat satu ini memang memiliki desain yang menyerupai bentuk anjing saat duduk. Ada 2 bidang atap yang menyatu membentuk segitiga, dan satu bidang atap yang menyambung pada atap bagian depan. Atap yang menyambung ini biasa disebut sorondoy dan biasanya menjadi peneduh untuk teras depan rumah. Desain rumah Togog Anjing hingga kini masih sering dijumpai pada rumah tradisional masyarakat Garut. Beberapa bungalow, hotel, dan tempat-tempat peristirahatan di sekitar Puncak juga kerap ditemui menggunakan desain atap rumah ini.

3. Imah Badak Heuay Badak Heuay
berarti badak yang sedang menguap. Dilihat dari desain atapnya, model rumah Badak Heuay tampak seperti rumah Tagog Anjing. Hanya saja, di bagian suhunan, atap belakang melewati tepi pertemuan sehingga tampak seperti mulut badak yang sedang menguap. Desain atap rumah adat Jawa Barat ini hingga sekarang masih sering digunakan masyarakat Sukabumi sebagai desain rumah hunian mereka.

4. Imah Jolopong
Jolopong menjadi yang paling familiar karena sering digunakan. Jolopong banyak dipilih karena lebih mudah dibuat dan lebih hemat bahan material. Sesuai namanya yang berarti “terkulai”, rumah Jolopong memang memiliki atap yang tampak tergolek lurus. Ada 2 bagian atap yang saling bersatu sama panjang. Jika ditarik garis imajiner, antara ujung atap satu dengan ujung atap lainnya akan terbentuk sebuah segitiga sama kaki. Desain rumah yang juga kerap disebut Suhunan Panjang ini sampai kini masih digunakan sebagian masyarakat Kampung Dukuh di Garut.

5. Imah Parahu Kumureb 
Rumah Parahu Kumureb atau perahu tengkurap dengan Desain atap rumah adat Jawa Barat ini memiliki 4 bagian utama. Dua bagian di depan dan belakang berbentuk trapesium, dan dua bagian di sisi kanan kiri berbentuk segitiga sama sisi. Di Palembang, desain atap Parahu Kumureb juga disebut desain atap Limasan. Sesuai namanya, atap rumah adat Sunda satu ini memang tampak seperti sebuah perahu yang terbalik atau tengkurap. Karena terlalu banyak sambungan, desain atap ini sering kali mudah bocor sehingga jarang digunakan. Kendati begitu, masyarakat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis masih ada yang menggunakannya.

Rumah Adat Panggung Rakit Limas Bangka Belitung Sumatera Selatan
Keunikan Rumah Adat Tradisional Nuwo Sesat Daerah Lampung

Demikian Keunikan Rumah Adat Tradisional Khas Suku Sunda Jawa Barat, semoga bermanfaat.